Internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan
komunikasi data yang paling populer di planet ini. Pada lima tahun lalu, trafik
telnet dan World Wide Web merupakan
jenis-jenis trafik dominan. Akan tetapi, bentuk layanan yang ditawarkan
Internet semakin beragam. Pengguna Internet mulai menggunakan aplikasi-aplikasi
“pembunuh”, seperti video conference,
telemedicine, distance learning, dan layanan-layanan lain yang banyak
menghabiskan bandwidth.
Akan tetapi,
teknologi Modem konvensional saat ini yang mempunyai rate maksimum 56 kbps tentu saja tidak dapat mengakomodasi
layanan-layanan baru ini. Para pengguna Internet menginginkan kapasitas
transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi
Internet secara wajar. Oleh karena itu,
teknologi xDSL saat ini merupakan sebuah alternatif terbaik yang cocok
diterapkan untuk mempercepat akses transfer data di subscriber lines.
DSL (Digital Subcriber Lines)
Digital Subscriber Lines sebagai teknologi transmisi sebenarnya
dibangun untuk ISDN (Integrated Services
Digital Network) Basic Rate Access
Channel. Nama DSL digunakan untuk
untuk mendiskripsikan teknologi transmisi atau physical layer untuk ISDN Basic
Rate Access Channel. Saat ini, DSL, atau disebut juga xDSL digunakan
sebagai penamaan umum untuk semua jenis sistem DSL.
Transmisi full-duplex pada jaringan telepon 2 kawat, menggunakan 3
macam metode :
1.
Frequency Division Multiplex (FDM)
2.
Time Compression Multiplex (TCM)
3.
Echo cancellation (EC)
Perbedaan pendapat di antara metode TCM dan EC untuk transmisi DSL
masih berlangsung hingga saat ini. Isu utama yang diperbandingkan yaitu tentang
rugi-rugi transmisi, echo level,
kompatibilitas dengan sistem lain, dan kompleksitas sistem. Secara garis besar,
sistem TCM kelebihannya tidak membutuhkan echo
canceller, sebagai pemisah transmisi yang berbeda arahnya yang terjadi pada
suatu waktu. Tetapi dengan berkembangnya teknologi Very Large Integrated Circuit (VLSI), maka untuk merealisasikan echo canceller menjadi bisa lebih
ekonomis. Sistem EC berpotensi lebih kompleks, menggunakan 50 % bandwidth transmisi lebih sedikit daripada pesaingnya.
HDSL (High Data-Rate Digital Subcriber Lines)
HDSL merupakan
sebuah sistem yang lebih baik untuk mengirimkan T1/E1 melalui saluran kawat
twisted-pair. HDSL memerlukan bandwidth yang lebih kecil dan tidak memerlukan
repeater. Dengan menerapkan teknik modulasi yang lebih baik, HDSL dapat
mengirimkan data dengan transfer rate 1,544 Mbps atau 2,048 Mbps hanya dengan
bandwidth sekitar 80 kHz hingga 240 kHz atau lebih kecil jika dibandingkan
dengan yang diperlukan oleh AMI.
HDSL dapat
menyalurkan data pada kecepatan tersebut di atas pada saluran 24 AWG sepanjang
12 kft ,biasa disebut CSA (Carrier
Serving Area), dan memerlukan 2 pasang saluran kawat untuk T1 dan 3 pasang
saluran untuk E1 yang masing-masing bekerja pada
atau
kecepatan
total.
SDSL (Single-Line Digital Subcriber Lines)
SDSL merupakan
jenis lain dari HDSL. SDSL hanya memerlukan sepasang kawat saluran saja untuk
menyalurkan POTS dan T1/E1. Kelebihan utama SDSL dibandingkan dengan HDSL
adalah mudah diterapkan di setiap pelanggan karena hanya memerlukan satu
saluran telepon biasa. Kekurangannya adalah hanya dapat digunakan pada saluran
sepanjang 10 kft.
ADSL (Asymmetric Digital Subcriber Lines)
ADSL merupakan
perkembangan selanjutnya dari HDSL. Seperti namanya, ADSL mentransmisikan data
secara asimetrik, yaitu kapasitas transmisinya berbeda antara saat downstream (dari jaringan ke pelanggan)
dan saat upstream (dari pelanggan ke
jaringan). Kapasitas downstream lebih
tinggi daripada kapasitas upstream.
Ada beberapa alasan mengenai transmisi datanya yang asimetrik, antara lain
karena kebutuhan kapasitas transmisinya, sifat saluran transmisi, dan sisi
aplikasinya.
Kebutuhan kapasitas
yang tidak perlu sama dapat dilihat dari kebiasaan yagn ada sampai saat ini,
yaitu biasanya para pelanggan (misalnya pelanggan layanan Internet) hanya
memerlukan pengambilan data (download)
dari penyedia informasi. Jika informasi yang diambil tersebut berupa informasi
multimedia (atau apapun yang memiliki ukuran data yang relatif besar),
seharusnya diperlukan saluran transportasi dengan kapasitas yang besar untuk
keperluan download tersebut.
Di sisi lain,
pelanggan jarang sekali melakukan pengiriman data ke jaringan (upload). Jika dilakukan, biasanya hanya
berupa data-data kontrol atau permintaan pelayanan ke penyedia informasi. Data
kontrol ini tidak lebih dari sederetan karakter yang relatif pendek. Oleh
karena itu, hanya diperlukan saluran transmisi dengan kapasitas yagn terbatas.
Ada kalanya pelanggan melakukan upload
ke jaringan dengan mengirimkan data-data yang cukup besar. Akan tetapi, inipun
relatif lebih jarang dilakukan dibandingkan dengan download. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan untuk download jauh lebih
besar daripada keperluan upload. Jika
dipaksakan untuk mempunyai rate yang
sama, hal itu akan membuat bandwidth
menjadi tidak efisien.
Jika dilihat dari
media transmisinya, saluran-saluran transmisi yang ada (saluran telepon) tidak
disalurkan satu per satu ke setiap pelanggan (saluran tunggal), melainkan
beberapa saluran dijadikan satu dalam satu bundel saluran. Biasanya dalam satu
bundel terdapat 50 saluran. Dengan kondisi seperti ini, interferensi
antarsaluran akan sangat mungkin banyak terjadi. Bahkan, jika dalam satu bundel
yang sama terjadi transmisi data pada arah yang berlawanan, sinyal yang
dipancarkan pada satu sisi (sisi bundel kabel) yang memiliki level sinyal yang
masih tinggi akan mengganggu penerima pada sisi yang sama (sisi bundel kabel
yang sama dengan pemancar) dengan level sinyal pada penerima yang lemah sekali.
Kejadian ini disebut NEXT.
Akan tetapi, jika
pada bundel yang sama tersebut sedang terjadi transmisi sinyal pada arah yang
sama dan level sinyal yang ada pada kedua saluran tersebut bisa dianggap sama
kuat, gangguan saluran juga dapat terjadi. Efek gangguannya lebih kecil
daripada NEXT. Kejadian ini disebut dengan FEXT.
Selain itu, jika
pada saluran yang sama ingin dilakukan komunikasi full-duplex, biasanya komunikasi dilakukan dengan mengirimkan kedua
sinyal (sinyal yang dikirimkan dan diterima) dengan memodulasikannya pada
frekuensi pembawa yang sama sehingga akan terjadi yagn disebut dengan echo (sinyal yang sedang dipancarkan
masuk ke bagian penerima kembali atau sinyal sinyal balik). Echo biasanya dapat dihilangkan dengan
rangkaian echo canceller yagn tidak
sederhana.
Dari sisi
aplikasinya, dewasa ini hanya diperlukan aplikasi-aplikasi yang dapat
menyediakan informasi satu arah, misalnya video-on-demand,
home shopping, Internet access, remote
LAN access, dan multimedia access.
Oleh karena itu, dari semua penjelasan di atas, tampaknya akan lebih mudah
untuk membangun sistem ADSL.
VDSL (Very High Data Rate Digital Subscriber Line)
VDSL sebelumnya
disebut sebagai VADSL karena pada awalnya, VDSL hanya dapat mengirimkan data
dijital secara asimetrik seperti ADSL, tetapi dengan kapasitas yang lebih
tinggi dari ADSL dan panjang saluran yang lebih pendek. Belum ada standar yang
umum untuk VDSL. Dari beberapa diskusi yang ada, kapasitas downstream yang umum untuk VDSL adalah 12,96 Mbps (
STS-1; 4,5 kft), 25,82 Mbps (
STS-1; 4 kft), dan 51,84 Mbps (STS-1; 1 kft).
Untuk keperluan upstream, kapasitas tersedia antara 1,6 Mbps hingga 2,3 Mbps.
Istilah VADSL banyak ditentang, terutama oleh T1E1.4, karena menunjukkan
sesuatu yang selalu tidak simetrik. Padahal, banyak yang menginginkan suatu
saat akan benar-benar simetrik. Oleh karena itu, nama VDSL lebih disukai.
Dalam beberapa hal,
VDSL lebih sederhana dibandingkan ADSL. Saluran transmisi yang lebih pendek
pada VDSL menyebabkan hambatan-hambatan pada saluran yang mungkin terjadi pada
saluran yang lebih panjang menjadi dapat ditekan. Oleh karena itu, teknologi transceiver-nya dapat menjadi lebih
sederhana dan kapasitasnya akan 10 kali lebih tinggi. VDSL merupakan sasaran
dari arsitektur jaringan ATM. VDSL memungkinkan terminasi jaringan pasif dan
dapat digunakan pada lebih dari satu modem VDSL untuk digunakan pada saluran
pelanggan, sama halnya dengan sistem telepon analog biasa (POTS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar